Serba- Serbi Kanker Darah Dan Sistem Penyembuhannya
Dalam dunia kedokteran, kanker darah lebih sering disebut dengan nama leukemia. Penyakit ini merupakan jenis kanker dengan serangan utama pada sel-sel darah putih. Padahal sel darah putih tersebut memiliki peran utama sebagai pelindung tubuh dari resiko berbagai macam penyakit dan benda asing. Sedangkan organ yang bertugas memproduksi sel darah putih adalah sumsum tulang belakang.
Ketika kondisi sedang normal, sel-sel darah putih dapat tumbuh dan berkembang dengan teratur dan selalu mampu menghalau pemunculan infeksi. Tapi bila terjadi serangan sel kanker, sumsum tulang belakang tidak akan mampu lagi bekerja dengan baik untuk memproduksi sel darah putih. Sel darah putih yang dihasilkan akan bersifat tidak normal dan jumlahnya berlebihan.
medgadget,com |
Jenis-Jenis Serangan Kanker Darah
Menurut tingkat kecepatan pertumbuhannya, leukemia dapat dibagi menjadi stadium kronis dan akut. Untuk jenis kronis, selalu tumbuh dengan perlahan dan dalam jangka waktu cukup lama. Sel darah putih yang seharusnya telah mati ternyata masih hidup dan memunculkan tumpukan di aliran darah sumsum tulang belakang maupun organ lainnya yang masih terkait.
Sel-sel darah putih tersebut memiliki sifat lebih matang dan tetap mampu menjalankan fungsinya meski hanya beberapa saat saja. Karena itulah gejalanya sangat jarang dirasakan dan biasanya baru dapat didiagnosis ketika pertumbuhannya sudah berjalan selama beberapa tahun.
Sangat berbeda dengan leukemia akut, biasanya mampu berkembang dan menyebar secara cepat karena adanya peningkatan jumlah produksi sel darah putih tidak normal dan belum matang. Efek dan akibat dari kondisi tersebut, sel darah putih ini tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Karena itu jika tidak segera disembuhkan, tubuh dapat kekurangan asupan oksigen sehingga sistem kekebalannya jadi berkurang dan sangat rentan terhadap serangan penyakit lainnya.
Selain akut dan kronis, penyakit ini juga dapat dibedakan sesuai jenis sel darah putih yang kena serangan. Leukemia yang serangannya terdiri dari sel-sel limfa dinamakan leukemia limfotik dan yang serangannya terdiri dari sel-sel mieloid sering disebut sebagai leukemia mielogen. Kemudian berdasarkan dua jenis pengelompokan ini, penyakit tersebut dapat dibagi lagi jadi empat golongan.
1. Leukemia Limfotik Akut
Leukemia limfotik akut sering pula disebut dengan istilah ALL atau acute lymphocytic leukemia. Jika serangan kanker jenis ini terjadi, fungsi organ limfosit akan terhambat dan penderitanya dapat mengalami infeksi tingkat serius. Biasanya kasus ini lebih sering terjadi pada anak-anak tapi dapat pula menyerang usia dewasa.
2. Leukemia Mielogen Akut
Nama lain dari leukemia mielogen adalah acute myelogenous atau AML. Kanker darah yang satu ini lebih sering menyerang orang dewasa namun dapat mulai menjangkiti anak-anak atau remaja. Wujud serangannya berupa sel-sel mielid tidak sempurna dan bisa memunculkan sumbatan kepada organ pembuluh darah.
3. Leukemia Limfotik Kronis
Leukemia limrotif kronis sering dikenal dengan sebutan chronic lymphocytic leukemia atau CCL. Kanker ini biasanya baru dapat terdektesi ketika sudah terlanjur berada pada stadium lanjut karena gejala-gejalannya juga mulai terasakan ketika jangka waktunya sudah terlanjur lama.
4. Leukemia Mielogen Kronis
Nama lain dari leukemia mielogen kronis adalah CML yang merupakan singkatan dari Chronic Myelogenous Leukemia. Biasanya penderitanya berasal dari kalangan usia dewasa atau diatas 20 tahun. Pemunculannya terdiri dari dua tahapan dimana tahap pertama berbentuk pertumbuhan sel-sel tidak normal secara perlahan. Setelah masuk tahapan kedua, jumlah sel tidak normal tersebut akan meningkat pesat namun selanjutnya dapat menurun dengan dratis.
Gejala Dan Penyebab
Gejala terjadinya serangan kanker darah itu ada bermacam-macam dan biasanya muncul sesuai yang dialami oleh penderitanya. Namun secara umum, gejala tersebut antara lain tubuh menjadi mudah terasa lelah dan lemas. Setelah itu disusul dengan rasa deman, mengigil dan kepala menjadi sakit atau pusing.
Gejala berikutnya berupa rasa mual kemudian muntah dan tubuh berkeringat banyak terutama saat malam tiba. Selain itu, tulang dan sendi terasa nyeri dan berat tubuh mengalami penurunan. Setelah itu akan terjadi pembengkakan di organ limfa dan hati disertai infeksi. Dari sini akan muncul gejala lain berupa mimisan atau pendarahan dan pemunculan bintih-bintik warna merah di kulit.
Untuk penyebabnya sendiri, hingga saat ini belum bisa diketahui secara pasti. Meski demikian ada beberapa ahli kesehatan yang menyebabkan bahwa kasus ini dapat disebabkan oleh adanya mutasi DNA sel darah putih. Selain itu faktor keturunan dan lingkungan kotor seringkali dianggap sebagai sumber pemunculan penyakit tersebut.
Demikian pula dengan orang yang pernah memakai dan mengkonsumsi obat-obatan kimia atau pajanan radiasi tingkat tinggi, sering dipandang punya resiko tinggi pula kena leukemia. Termasuk juga mereka yang pernah bekerja dan terlibat kasus kecelakaan nuklir dan sejenisnya. Dibalik itu semua harus diingat pula ada beberapa orang yang kena serangan penyakit ini meski tidak punya faktor keturunan dan penyebab lain seperti yang dijelaskan diatas.
Diagnosis Dan Pengobatan
Sebagaimana kasus lainnya, dokter akan melakukan diagnosis lebih dulu sebelum memberi proses pengobatan pada pasien penderita kanker darah. Untuk pemeriksaan fisik yang ditanyakan adalah gejala-gejala yang dirasakan dan tanda lain seperti warna kulit, pembengkakan pada organ limfa, hati dan lainnya. Setelah itu pasien diminta menjalani pemeriksaan lebih lanjut misalnya tes darah dan biopsi sumsum tulang.
Setelah diketahui jenis dan tingkat stadiumnya secara pasti, pengobatan bisa dilakukan tapi tetap disesuaikan dengan kondisi dan usia pasien. Selain kemoterapi dan radioterapi, terdapat beberapa jenis pengobatan lain yang harus dijalani untuk mengatasi dan menyembuhkan penyakit tersebut.
1. Transplantasi Sel Induk
Sel transplantasi sel induk dan disebut juga sebagai stem cell, merupakan sistem pengobatan yang sering dilakukan untuk mengganti atau memperbarui sumsum tulang yang sebelumnya mengalami kerusakan dengan sumsum tulang sehat. Sel-sel induknya dapat diambul dari organ tubuh pasien sendiri atau pendonor. Tranplantasi ini biasanya dilakukan sebelum menjalani proses pengobatan kemoterapi dan radioterapi.
2. Terapi Terfokus Dan Terapi Biologis
Langkah penyembuhan berikutnya disebut terapi terfokus dan terapi biologis. Maksud dari terapi terfokus merupakan terapi yang dilakukan dengan tujuan untuk melakukan serangan kepada organ dan bagian tubuh yang punya resiko tinggi terhadap serangan sel kanker. Sedangkan terapi biologis memiliki tujuan khusus untuk menciptakan sistem kekebalan tubuh atau imun sekaligus mengenal dan melakukan serangan balik pada sel kanker.
3. Penantian Dan Pengawasan
Tahapan paling akhir dalam pengobatan leukemia berupa penantian dan pengawasan. Langkah ini biasanya lebih sering ditujukan pada penderita kanker jenis leukemia limfatik kronis. Dalam sistem pengobatan tersebut dilakukan pengamatan dengan sangat teliti agar proses perkembangan beserta pertumbuhan sel kanker dapat selalu dipantau dan dibasmi.
Apabila semua proses penyembuhan sudah dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku, penderita kanker darah dapat beristirahat di rumah. Meskipun demikian pengotrolan oleh dokter harus tetap dilakukan secara rutin dan kontinyu hingga benar-benar sembuh dan dinyatakan bebas dari resiko serangan penyakit tersebut.
Referensi;
• https://www.klikdokter.com
• https://www.alodokter.com
• http://www.depkes.go.id