Mengenal Myasthenia Gravis, Penyakit Langka yang Bisa Menyerang Siapa Saja
Mengenal Myasthenia Gravis akan memberikan wawasan yang lebih bagi anda. Anda juga dapat mengetahui faktor-faktor penyebabnya. Sehingga sebisa mungkin dapat menghindari penyakit langka, Myasthenia Gravis ini. Penyakit ini termasuk penyakit yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh atau sering disebut penyakit autoimun. Penyakit Myathenia Gravis memang cukup jarang terjadi. Di Indonesia sendiri jumlah kasusnya tidak lebih dari 150 kasus setiap tahunnya.
Myasthenia Gravis sering disingkat dengan sebutan MG. Ciri utama dari penyakit kronis ini adalah gangguan saraf dan otot. Bisa anda bayangkan jika otot yang ada di tubuh anda menjadi lemah, maka apa yang akan terjadi? Tentu banyak hal yang tidak dapat anda lakukan. Kehidupan sehari-hari anda pasti akan sangat terganggu. Jadi apa ya sebenarnya Myasthenia Garvis? Mari kita mengenal Myasthenia Gravis pada pembahasan berikut ini.
Unsplash.com |
Mengenal Myasthenia Gravis
Myathenia Gravis berasal dari bahasa Yunani dan Latin. Arti dari Myasthenia Gravis adalah “lemah otot”. Secara bertahap, fungsi otot pada penderita MG berangsur-angsur mengalami penurunan secara bertahap. Secara umum, MG disebabkan oleh masalah autoimun. Sistem kekebalan tubuh penderita mengalami gangguan sehingga autoimun justru keliru menyerang jaringan yang sehat. Akibatnya, antibodi yang biasanya menyerang benda asing berbahaya, justru menyerang sambungan antar neuromuskular (otot).
Komunikasi penting antara sel-sel saraf dan otot menjadi terganggu. Sebagai akibat dari gangguan komunikasi antara sel-sel saraf dengan otot. Maka kontraksi otot yang penting bagi tubuh mengalami kerusakan, sehingga otot-otot menjadi lemah. Menurut National Institutes of Health, penderita Myasthenia Gravis adalah manusia dengan usia di atas 40 tahun. Pada wanita, potensi terserang MG pada orang dewasa muda. Sedangkan untuk pria, potensinya penyakit MG pada usia 60 tahun atau lebih.
Gejala Myasthenia Gravis
Untuk mengenal Myasthenia Gravis tentu anda juga harus mengetahui gejala-gejala yang disebabkan oleh penyakit MG ini. Gejala utamanya pasti melemahnya fungsi otot, terutama otot rangka volunteer. Hal itu karena otot tidak dapat merespon impuls saraf yang dikirimlah oleh sel-sel saraf. Transmisi impuls antara saraf dan otot terhambat. Adapun gejala-gejala lain yang ditunjukkan dari penyakit GM ini adalah sebagai berikut.
1. Penderita akan mengalami kesulitan bicara, jika bagian yang diserang adalah otot rahang.
2. Penderita tidak mampu untuk menaiki tangga atau bahkan untuk mengangkat benda.
3. Kelumpuhan pada wajah penderita MG.
4. Sulit bernafas karena otot yang ada di daerah paru-paru melemah.
5. Sulit menelan bahkan kesulitan juga untuk mengunyah.
6. Kelopak mata terkulai dan mengalami penglihatan ganda.
7. Cepat kelelahan.
8. Suara serak, dan masih banyak lagi.
Setiap individu mempunyai gejala yang berbeda-beda. Sehingga tidak semua gejala yang disebutkan di atas akan dialami oleh semua penderita MG. Tingkat kelemahan otot masing-masing orang juga berbeda. Gejalanya akan semakin meningkat jika tidak ditangani dengan baik. Jadi apabila anda divonis mengalami MG, maka harus segera mendapat penanganan yag seusai.
Jenis Pengobatan Penyakit Myasthenia Gravis
Mengenal Myasthenia Gravis tidak akan lengkap jika tidak membahas pengobatannya. Hingga saat ini, masih belum ditemukan obat yang benar-benar digunakan untuk menyembuhkan penyakit MG. Tujuan pengobatan yang selama ini dilakukan hanya untuk mengurangi gejalanya saja. Serta bertujuan untuk mengontrol sistem kekebalan tubuh penderita MG. Beberapa pengobatan yang dapat dilakuakn oleh penderita MG adalah sebagai berikut.
1. Mengonsumsi obat-obatan. Konsumsi obat-obatan seperti kortikosteroid dan imunosupresan dapat membantu untuk menekan imunitas tubuh. Sehingga dapat meminimalkan respon imun abnormal yang menyerang penderita MG. Obat-obatan lain seperti Pyridostigmine atau sering dikenal Mestinon, obat ini mampu meningkatkan komunikasi antara saraf dan otot.
2. Mengangkat kelenjar Thymus. Kelenjar Thymus termasuk dalam bagian sistem kekebalan tubuh. Jika kelenjar Thymus dihilangkan, biasanya gejala melemahnya otot menjadi lebih sedikit.
3. Pertukaran Plasma. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan antibodi berbahaya. Sehingga dapat mengurangi serangan antibodi terhadap neuromuskular. Kekuatan otor jadi lebih meningkat.
4. Globulin Imun Intravenalmunoglobulin Intravena (IVIG). IVIG ini berfungsi untuk mengobati autoimun pada penderota MG. IVIG mempengaruhi produksi dan juga fungsi antibodi.
Hal yang penting adalah bagi penderita MG adalah mengubah gaya hidupnya. Memperbanyak istirahat adalah solusi teraman. Sehingga otot tidak banyak bekerja. Anda juga harus menghindari stres, menghindari paparan langusng sinar matahari juga dapat dilakukan. Agar gejala MG tidak semakin memburuk.
Apabila anda divonis mengidap penyakit kronis Myasthenia Gravis ini, anda harus segera berkosultasi dengan dokter yang terkait. Konsultasikan segala hal yang anda rasakan. Deteksi dini penyakit MG diharapkan dapat lebih mengurang resiko gejala-gejala yang semakin memburuk. Konsumsilah makanan yang boleh, dan hindarilah makanan pantangan yang tidak boleh dimakan. Semoga dengan pembahasan mengenal Myasthenia Gravis ini dapat menggerakkan hati anda untuk hidup lebih sehat.
Sumber : https://www.fimela.com/beauty-health