Ini Dia Alasan Jangan Makan Terlalu Kenyang Ketika Sahur dan Buka Puasa
Pernahkan Anda merasa terlalu kenyang ketika berbuka dan perut terasa kembung? Tahukah Anda apa penyebabnya? Rasa begah dan kembung setelah buka puasa bisa diakibatkan karena pola makan yang salah ketika berbuka ataupun sahur. Singkatnya, ketika puasa Anda harus memerhatikan betul-betul apa saja yang dikonsumsi dan kapan waktu yang tepat untuk makan.
Pengaturan pola makan yang benar akan sangat membantu Anda dalam menjalankan ibadah di bulan yang penuh berkah. Karena pengaturan makanan dan pola makan yang tepat dapat menjaga kesehatan tubuh Anda tetap terjaga sehingga selalu fit setiap saat. Jika tubuh sehat, tentunya aktivitas harian serta ibadah ramadhan Anda akan tetap lancar.
Canva.com |
Pola makan yang tepat diterapkan selama bulan puasa adalah dengan makan besar dua kali, makan selingan dua kali dengan porsi seperti saat tidak puasa atau bisa ditambah sedikit. Dengan memakai pola seperti itu, Anda mengonsumsi makanan sedikit di bawah jumlah kebutuhan yang sebenarnya, tapi hasilnya akan baik bagi tubuh Anda.
Dengan menerapkan pola makan seperti di atas Anda dapat mengurangi komposisi lemak dalam tubuh, memperbaiki tekanan darah, menurunkan kolesterol, memperbaiki kesehatan jantung, memperlambat proses penuaan, serta mengurangi risiko diabetes. Manfaatnya memang berjalan lamban, karena itu tak hanya harus diterapkan di bulan puasa tapi juga bulan-bulan berikutnya.
Makanan yang Tepat untuk Sahur
Selain mengatur pola makan, pilihan menu saat sahur pun harus diperhatikan dengan baik. Sebab sahur merupakan bekal agar dapat menjalankan puasa seharian penuh dengan nyaman dan terhindar dari sakit perut akibat tidak makan selama 12 jam. Saat sahur tidak disarankan makan terlalu kenyang, tapi patut diperhatikan menu makanannya.
Sebaiknya, makanlah makanan dengan menu komplet, yaitu nasi dan lauk serta sayuran yang ditambah dengan buah-buahan. Porsi karbohidrat yang dikonsumsi harus lebih banya dari protein dan lemak. Perbandingannya 55:20:25 persen, karbohidrat:protein:lemak. Pilihlah jenis karbohidrat yang lamban dicerna tubuh, misalnya beras merah dan roti gandung.
Sumber protein yang dapat Anda konsumsi saat sahur adalah ikan, ayam, daging, kacang-kacangan, olahan kedelai seperti tahu atau tempe, dan telur. Lengkapi juga dengan sayur mayur sebagai pelengkap nutrisi. Jika memungkinkan tambahkan buah-buahan segar seperti apel, pir, pisang, yang mampu memberi tambahan vitamin C dan kalori bagi tubuh.
Selain itu, konsumsilah air minimal 2 liter atau 8 gelas agar kebutuhan cairan tubuh terpenuhi. Karena ketika berpuasa Anda rentan terkena dehidrasi apalagi negara kita berada di wilayah tropis yang panas dan kering. Minimal minumlah dua sampai tiga gelas air saat sahur demi menjaga tubuh Anda tidak kekurangan cairan saat berpuasa.
Menu yang Tepat untuk Buka Puasa
Saat berbuka puasa pun Anda disarankan agar tidak terlalu kenyang karena kekenyangan dapat menghambat aktivitas ibadah dan menimbulkan rasa malas. Sangat dianjurkan menerapkan diet sehat di bulan ramadhan, baik untuk berbuka maupun sahur. Ketika berbuka pilihlah makanan manis seperti buah-buahan, misalnya kurma, pisang, apel, pir, anggur, atau jus buah segar.
Konsumsi makanan manis dapat mengembalikan gula darah kita yang turun selama berpuasa sehingga kembali ke kadar normal. Makanan manis umumnya mudah dicerna dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Jika Anda mengonsumsi makanan yang lamban dicerna seperti karbohidrat, maka asam lambung akan meningkat. Makanan yang harus Anda hindari saat berbuka adalah gorengan dan makanan bersantan.
Makanlah secukupnya saat berbuka, jangan sampai terlalu kenyang. Kemudian makan lagi setelah setengah sampai satu jam kemudian. Terapkan pola makan porsi sedikit tapi sering untuk menjaga Anda tetap kenyang, tapi perut tidak begah atau kembung. Jangan lupa selingin dengan minum agar asupan cairan tetap terjaga.
Menjaga Kesehatan di Bulan Ramadhan
Selain menjaga pola makan serta makanan yang dikonsumsi, Anda juga harus mebarengi dengan olahraga agar kesehatan senantiasa terjaga. Tidak perlu melakukan olahraga berat seperti ke gym, Anda bisa menyiasati dengan melakukan lari pagi, berenang, atau melakukan senam ringan. Usahakan tidak melakukan olahraga berat di saat perut kosong.
Jika Anda sudah menjaga pola makan serta tidak makan terlalu kenyang, jangan lupa beristirahat. Setidaknya Anda harus tidur minimal 6 jam sehari. Namun, puasa jangan dijadikan alasan untuk bermalas-malasan. Anda tetap harus beraktivitas normal sehari-hari, seperti bekerja atau melakukan pekerjaan rumah. Karena puasa bukanlah halangan untuk Anda melakukan kegiatan sehari-hari.
Nah, itu dia alasan mengapa Anda harus menjaga pola makan, menu makan, serta kesehatan di bulan ramadhan. Semoga informasi ini dapat membantu. Semua kembali ke diri masing-masing bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Intinya, jangan makan terlalu kenyang ketika sahur maupun berbuka agar ibadah ramadhan Anda tetap terjaga.