Waspada! Lakukan Pencegahan Hipoglikemi pada Bayi Anda
Hipoglikemi pada bayi menjadi perhatian utama bagi setiap tenaga kesehatan. Seperti kita ketahui bahwa keadaan bayi saat baru lahir harus dipantau dengan ketat. Bayi harus selalu dalam kondisi prima dan bisa melewati masa-masa penting, khususnya beberapa jam setelah melahirkan. Hipoglikemia bayi sering terjadi pada saat baru dilahirkan, Hipoglikemia atau kekurangan kadar gula dalam darah bisa beresiko terhadap kerusakan otak pada bayi.
Untuk menghindari kekurangan kadah gula dalam darah, banyak rumah sakit yang memberikan susu formula pada semua bayi yang baru lahir. Tindakan ini sebenarnya bisa dipahami, namun memberikan susu formula pada bayi baru lahir bisa menimbulkan banyak masalah. Kebanyakan bayi baru lahir tidak memerlukan susu formula. Pemberian susu formula lewat botol mengganggu proses menyusui kedepannya. Pemberian susu formula mengesankan bahwa susu adalah obat penting untuk bayi.
Meletakan bayi dengan ibu sedini mungkin bisa menghindari hipoglikemi pada bayi. Kontak kulit antara ibu dan bayi dianjurkan terjadi sedini mungkin. Sampai saat ini, tidak ada standar umum tentang nilai kadar gula pada bayi. Dengan alasan keamanan nilai standard gula darah pada bayi selalu ditingkatkan. Hal ini sangat aneh karena setiap rumah sakit bisa menetapkan standar mereka sendiri.
Pemeriksaan kadar gula darah yang terbaik adalah dengan memeriksanya di laboratorium. Pemeriksaan dengan kertas periksa gula darah tidak dianjurkan, karena hasilnya cenderung lebih rendah dari hasil yang sebenarnya. Bila bayi mengalami kekurangan gula darah bukan serta merta bayi akan mengalami kerusakan otak.
Sama seperti tumbuh manusia dewasa bayi memiliki mekanisme tersendiri untuk bisa survive. Tubuh bayi memiliki kemampuan untuk melindungi otak. Bila kekurangan kadar gula darah tubuh bayi akan melepaskan badan keton, asam lemak bebas dan asam laktat. Pemberian colostrom pada bayi bisa meningkatkan kadar badan keton dalam tubuh bayi.
Bila bayi lahir dalam keadaan normal dan cukup bulan, maka pemeriksaan kadar gula darah tidak diperlukan. Namun demikian, karena adanya ketakutan akan hipoglikemi pada bayi yang berlebihan, kebanyakan rumah sakit melakukan pemeriksaan gula darah yang sebenarnya tidak perlu. Bukan saja tidak perlu pemeriksaan ini menyebabkan suasana tegang baik bagi staff maupun bagi ibu si bayi.
Menurunnya kadar gula darah pada bayi yang baru saja dilahirkan adalah sesuatu yang normal. Pada kenyataannya kadar gula darah bayi tersebut akan naik dengan sendirinya meskipun tidak disusui. Bila ibu si bayi tidak menderita penyakit diabetes, maka bayi tidak memiliki resiko penurunan kadar gula dalam darah.
Meski bayi memiliki badan yang besar bayi tidak beresiko hipoglikemia bila ibunya tidak bermasalah dengan diabetes militus. Bayi yang memiliki berat badan randah dibanding dengan usia kehamilannya pun tetap mampu memelihara kadar gula dalam darahnya.
Setiap kamar bersalin ada baiknya disediakan ASI. Dengan ketersediaan ASI setiap saat maka bayi bisa mendapatkan asupan gizi setiap saat. Meski bayi sedang mendapatkan penanganan khusus karena kasus hipoglikemi pada bayi, maka tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak memberikan asupan ASI.
Sumber : https://bidanku.com/
Untuk menghindari kekurangan kadah gula dalam darah, banyak rumah sakit yang memberikan susu formula pada semua bayi yang baru lahir. Tindakan ini sebenarnya bisa dipahami, namun memberikan susu formula pada bayi baru lahir bisa menimbulkan banyak masalah. Kebanyakan bayi baru lahir tidak memerlukan susu formula. Pemberian susu formula lewat botol mengganggu proses menyusui kedepannya. Pemberian susu formula mengesankan bahwa susu adalah obat penting untuk bayi.
Fakta Hipoglikemi pada Bayi
Langkah terbaik untuk menghidari hipoglikemi adalah dengan memberikan asi sedini mungkin. Perlu dikatahui bahwa ASI khususnya colostrom memiliki kandungan yang jauh lebih lengkap daripada susu formula. Dengan sedikit colostrom saja, maka bayi sudah bisa terhindar dari masalah hipoglikemia.Meletakan bayi dengan ibu sedini mungkin bisa menghindari hipoglikemi pada bayi. Kontak kulit antara ibu dan bayi dianjurkan terjadi sedini mungkin. Sampai saat ini, tidak ada standar umum tentang nilai kadar gula pada bayi. Dengan alasan keamanan nilai standard gula darah pada bayi selalu ditingkatkan. Hal ini sangat aneh karena setiap rumah sakit bisa menetapkan standar mereka sendiri.
Pemeriksaan kadar gula darah yang terbaik adalah dengan memeriksanya di laboratorium. Pemeriksaan dengan kertas periksa gula darah tidak dianjurkan, karena hasilnya cenderung lebih rendah dari hasil yang sebenarnya. Bila bayi mengalami kekurangan gula darah bukan serta merta bayi akan mengalami kerusakan otak.
Sama seperti tumbuh manusia dewasa bayi memiliki mekanisme tersendiri untuk bisa survive. Tubuh bayi memiliki kemampuan untuk melindungi otak. Bila kekurangan kadar gula darah tubuh bayi akan melepaskan badan keton, asam lemak bebas dan asam laktat. Pemberian colostrom pada bayi bisa meningkatkan kadar badan keton dalam tubuh bayi.
Bila bayi lahir dalam keadaan normal dan cukup bulan, maka pemeriksaan kadar gula darah tidak diperlukan. Namun demikian, karena adanya ketakutan akan hipoglikemi pada bayi yang berlebihan, kebanyakan rumah sakit melakukan pemeriksaan gula darah yang sebenarnya tidak perlu. Bukan saja tidak perlu pemeriksaan ini menyebabkan suasana tegang baik bagi staff maupun bagi ibu si bayi.
Menurunnya kadar gula darah pada bayi yang baru saja dilahirkan adalah sesuatu yang normal. Pada kenyataannya kadar gula darah bayi tersebut akan naik dengan sendirinya meskipun tidak disusui. Bila ibu si bayi tidak menderita penyakit diabetes, maka bayi tidak memiliki resiko penurunan kadar gula dalam darah.
Meski bayi memiliki badan yang besar bayi tidak beresiko hipoglikemia bila ibunya tidak bermasalah dengan diabetes militus. Bayi yang memiliki berat badan randah dibanding dengan usia kehamilannya pun tetap mampu memelihara kadar gula dalam darahnya.
Cara Mencegah Hipoglikemi
Untuk mencegah terjadinya Hipoglikemi pada bayi maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:- Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes type 1, yaitu diabetes yang tergantung pada suntikan insulan maka baginya harus dipantau dengan ketat. Hal ini karena bayi akan mengalami perubahan besar letika lahir, karena sebelumnya ia memiliki kadar gula darah tinggi sama seperti ibunya.
- Ibu hamil yang menderita diabetes harus mendapatkan penanganan yang sempurna.
- Ibu melahirkan dengan masalah diabetes harus ditangani dengan seksama.
- Di negara Australia dan Selandia baru, penderita diabetes yang akan melahirkan dianjurkan untuk memeras colostrom dan langsung diberikan kepada bayi yang baru lahir. Bila bayi lahir mengalami kekurangan gula maka bayi diberi colostrom dan bukan diberi susu formula.
- Pemberian cairan glukosa melalui ingtravenous harus dilakukan dengan hati-hati. Bila daya toleransi ibu rendah maka hal ini akan berdampak pada bayi.
Penanganan yang Tepat bagi Penderita Hipoglikemi
Bila kekawatiran akan terjadinya penurunan kadar gula darah tetap tinggi meski pemberian ASI dengan benar sudah diberikan, maka cara paling tepat bukanlah dengan memberikan susu formula tetapi dengan memberika Glukosa intravenous. Pemberian susu formula untuk mencegah penurunan kadar gula darah rendah pada bayi tidaklah tepat. Hal ini disebabkan karena kebanyakan bayi akan memuntahkan susu formula yang diberikan khususnya pada saat ia baru dilahirkan.Setiap kamar bersalin ada baiknya disediakan ASI. Dengan ketersediaan ASI setiap saat maka bayi bisa mendapatkan asupan gizi setiap saat. Meski bayi sedang mendapatkan penanganan khusus karena kasus hipoglikemi pada bayi, maka tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak memberikan asupan ASI.
Sumber : https://bidanku.com/