Jangan Buru-buru Minum Obat, Kenali Efek Samping Paracetamol untuk Tubuh
Paracetamol mungkin menjadi salah satu obat yang dikenal oleh banyak orang, tapi tidak untuk efek samping paracetamol itu sendiri. Kita seringkali menjumpai paracetamol sebagai obat yang diresepkan ketika sedang demam atau panas tinggi. Meskipun penggunaannya cukup sering di kalangan masyarakat, kita harus tahu lebih dalam mengenai efek sampingnya untuk bisa menghindarinya dengan baik.
Paracetamol atau Acetaminophen merupakan obat yang sering digunakan untuk mengatasi rasa sakit ringan sampai sedang, seperti nyeri haid, sakit kepala, nyeri sendi, sakit gigi dan nyeri ketika mengalami flu. Tidak jarang, paracetamol juga digunakan pada penderita demam. Bisa dibilang jika obat yang satu ini memiliki banyak manfaat karena bisa mengatasi beberapa rasa sakit sekaligus. Tapi, pemahaman tentang efek samping paracetamol juga perlu dimiliki.
Aturan Minum dan Cara Penyimpanan Paracetamol
Obat paracetamol bisa kita dapatkan dengan mudah di apotik ataupun yang sudah teresepkan oleh dokter. Untuk itu, Anda bisa mengikuti petunjuk bagaimana cara minum paracetamol sesuai dengan resep dokter atau penjelasan yang ada di dalam kemasan. Pada umumnya, untuk mengatasi sakit, nyeri dan demam dibutuhkan tablet paracetamol 500 gr tiap 4-6 jam sekali.
Meskipun pada kemasan sudah dituliskan petunjuk cara minum dan dosisinya, akan lebih baik jika Anda konsultasikan terlebih dahulu dokter atau apoteker. Dengan demikian, manfaat yang diberikan obat akan lebih optimal dan rasa sakit pun bisa segera pergi. Selain cara minum yang tepat, Anda juga harus memperhatikan bagaimana cara penyimpanan paracetamol agar efek samping paracetamol bisa berkurang.
Biasanya, obat paling baik disimpan pada susu ruangan, jauhkan dari tempat lembap dan terkena cahaya langsung. Jangan menyimpan obat di kamar mandi dan jangan dibekukan. Setiap jenis ataupun merek obat mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda sehingga penting untuk memahami instruksi yang disertakan. Jika Anda merasa bingung, Anda bisa tanyakan pada apoteker.
Pastikan jika Anda menyimpan di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak ataupun hewan peliharaan. Tidak dianjurkan pula untuk membuang atau menyiramkan obat-obatan ke dalam toilet atau saluran pembuangan lainnya tanpa instruksi. Lihat pula masa berlaku obat tersebut. Jika Anda menemukan obat yang sudah memasuki masa kadaluwarsa, segera singkirkan obat tersebut. Buanglah di tempat yang aman untuk setiap karakteristik obat.
Efek Samping Obat Paracetamol
Efek samping mungkin akan dialami oleh beberapa orang dengan kondisi tertentu karena memang efek ini jarang terjadi. Meski demikian, Anda harus mengetahui apa saja efek samping paracetamol bagi kesehatan, antara lain:
1. Kuning pada mata dan kulit.
2. Sakit perut bagian atas, mual, gatal-gatal dan kehilangan nafsu makan.
3. Feses berwarna pucat dan urin berwarna gelap.
4. Muncul ruam, terjadi pembengkakan atau kesulitan bernapas sebagai gejala alergi.
5. Penurunan jumlah sel-sel darah, seperti trombosit atau sel darah putih.
6. Merusakan pada ginjal dan hati jika pemakaian secara berlebihan atau berkepanjangan.
7. Jantung berdetak cepat dan tekanan darah rendah.
8. Memungkinkan overdosis ketika penggunaan lebih dari 10 gr selama 24 jam.
Efek samping paracetamol ini memang jarang dialami oleh pasien yang sedang minum obat ini, akan tetapi Anda perlu waspada jika memang terjadi hal-hal di atas setelah pemakaian paracetamol. Apabila terlihat gejala seperti di atas, maka Anda harus segera mencari pertolongan dengan berkonsultasi pada dokter.
Perhatikan 3 Hal Ini Sebelum Menggunakan Paracetamol
Pemilihan obat haruslah memperhatikan manfaat, kandungan dan efek samping paracetamol agar masalah kesehatan bisa teratasi dengan tepat. Sebelum mengunakan paracetamol, ada baiknya Anda mempertimbangkan ketiga hal berikut ini:
1. Alergi
Setiap obat memiliki komposisi yang berbeda dan tubuh mungkin akan memberikan reaksi tertentu pada komposisi tertentu pula. Oleh karena itu, sebelum membelinya, Anda harus menyampaikan alergi apa saja yang Anda miliki, seperti alergi pewarna makanan, pengawet, hewan atau alergi makanan itu sendiri. Dengan demikian, dokter akan memberikan obat dengan kandungan yang tidak memicu timbulnya alergi. Untuk itu, penting bagi Anda untuk membaca komposisi yang ada pada kemasan.
2. Anak-anak
Dalam penelitian yang telah dilakukan, paracetamol tidak memberikan dampak negatif yang spesifik pada kesehatan anak. Meski demikian, Anda tidak boleh sembarangan memberikan obat pada anak, terlebih jika usianya kurang dari 2 tahun. Oleh karena itu, Anda harus bekonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Jika memang diresepkan, barulah Anda bisa memberikan paracetamol pada anak.
3. Lansia
Begitu juga dengan lansia, belum ada penelitian yang menunjukkan jika paracetamol memberikan masalah spesifik pada kesehatan lansia. Tapi, tetap saja Anda juga membutuhkan berkonsultasi pada dokter, terlebih dengan kondisi lansia yang sudah mengidap beberapa penyakit atau masalah kesehatan lain.
Penggunaan obat tidak boleh dilakukan dengan sembarangan karena akan berpengaruh terhadap kesehatan kita. Dengan mengetahui efek samping paracetamol, diharapkan kita bisa lebih selektif dalam pemilihan obat.
Sumber : https://kumpulan.info/sehat.html