Cara Membedakan Tipes dan DBD, Meski Gejala Demamnya Mirip
Tipes dan DBD (Demam Berdarah Dengue) merupakan penyakit yang kerap mengancam kesehatan masyarakat Indonesia. Kedua jenis penyakit ini rawan muncul saat cuaca sedang tidak menentu, yaitu terkadang angin kencang, hujan lebat, kemudian panas menyengat. Pada saat kondisi cuaca ini seperti ini, masyarakat Indonesia seringkali memiliki daya tahan tubuh yang lemah, sehingga mudah terjangkit kedua jenis penyakit tersebut.
Kedua penyakit tersebut, baik tipes dan DBD memiliki gejala yang mirip, yaitu demam tinggi selama berhari-hari. Sehingga, masyarakat seringkali kliru dalam menyimpulkan apakah demam yang sedang dialami merupakan indikasi penyakit tifus ataukah DBD. Kekeliruan tersebut dapat menjadi fatal, karena akan berpengaruh pada proses penanganan dari kedua jenis penyakit tifus maupun DBD.
Penyebab Penyakit Tipes dan DBD
Meskipun memiliki gejala yang mirip yaitu demam tinggi selama berhari-hari, namun tipes dan DBD disebabkan oleh dua hal yang berbeda. Tipes atau sering dikenal dengan sebutan demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella Typhi. Sedangkan penyakit DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk.
Bakteri Salmonella Typhi penyebab penyakit tipes dapat menyebar melalui makanan atau minuman. Sehingga, apabila sembarangan mengkonsumsi makanan atau minuman yang tidak higenis dan telah terkontaminasi bakteri ini, maka kemungkinan besar orang tersebut akan terjangkit penyakit tipes. Penyakit ini umum diderita oleh anak-anak karena mereka memiliki daya tahan tubuh yang tidak sekuat orang dewasa.
Sedangkan virus dengue penyebab penyakit DBD dapat disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti yang mudah berkembang biak pada tempat-tempat lembab atau yang memiliki genangan air. Sehingga, apabila kebersihan rumah tidak terjaga, maka kemungkinan besar akan menjadi sarang nyamuk aedes aegypti. Baik anak kecil maupun orang dewasa, sangat rentan terjangkit virus dengue, apalagi jika kekebalan tubuhnya sedang lemah.
Gejala Penyakit Tipes dan DBD
Gejala penyakit tipes biasanya muncul mulai 6 hingga 30 hari setelah anda terinfeksi bakteri Salmonella Typhi. Pada awalnya, penderita penyakit ini akan mengalami gejala demam dan ruam di sekujur tubuhnya, terutama pada bagian perut dan leher. Demam ini cenderung meningkat, biasanya mencapai 39 hingga 40 derajat celcius. Disamping itu, demam tinggi ini dapat berlangsung selama berhari-hari.
Selain demam tinggi, penderita penyakit tipes biasanya akan mengalami nyeri otot, sakit perut, tubuh terasa lemah, berkeringat, diare atau sembelit, sakit kepala, dan hilang nafsu makan. Terkadang gejala tipes ini akan berkurang setelah beberapa hari. Namun, anda jangan terburu-buru lega, karena jika tidak ditangani, penyakit ini biasanya akan kembali menyerang dan menjadi semakin parah.
Sedangkan penyakit DBD biasanya ditandai dengan gejala demam tinggi selama berhari-hari yang dimulai sejak seseorang digigit nyamuk aedes aegypti. Selain demam tinggi, penderita DBD juga mengalami nyeri perut, muntah, dan tubuh lemas. Disamping itu, terjadi pula pendarahan di area hidung, gusi, atau dibawah kulit, sehingga biasanya tampak seperti memar. Darah tersebut terkadang ada dalam urine, feses, atau muntah.
Gejala penyakit DBD terjadi selama beberapa tahap. Jika tidak ditangani oleh pihak medis, maka gejala penyakit ini akan bertambah parah dan dapat memicu terjadinya komplikasi dengan penyakit lainnya. Untuk itu, jika mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah periksa ke dokter, apalagi jika anda sudah mengalami sesak napas atau keringat dingin, karena akan berbahaya dan dapat menyebabkan kematian.
Cara Membedakan Gejala Tipes dan DBD
Demam tinggi memang menjadi gejala utama tipes maupun DBD. Pada kedua jenis penyakit ini, demam tinggi berlangsung selama berhari-hari. Sehingga, tak heran jika banyak orang yang keliru mengganggap demam tinggi pada gejala tipes merupakan indikasi DBD, begitupula sebaliknya. Sehingga anda harus cermat dan berhati-hati dalam menyimpulkannya agar tidak salah dalam proses penangannya. Berikut cara membedakan gejala tipes dan DBD.
1. Demam pada penyakit tipes berlangsung pada sore dan malam hari saja, sedangkan DBD berlangsung sepanjang hari. Selain itu, demam pada tipes biasanya disertai nyeri kepala yang hebat.
2. Pada penyakit tipes tidak terjadi shock jika belum mengalami komplikasi, sedangkan shock karena DBD sering terjadi.
3. Pada penyakit tipes biasanya ada rasa tidak enak pada bagian perut, sedangkan pada DBD nyerinya hingga ke ulu hati.
4. Bibir penderita tipes biasanya kering, merah pada tepi lidah dan tengahnya berlapis putih, sementara DBD tidak ada gejala demikian.
5. Penderita tipes mengalami bintik merah pada bagian dada, tapi bukan pendarahan. Sedangkan pada penderita DBD, bintik merahnya terjadi akibat pendarahan.
Penyakit tipes bisa terjadi sepanjang tahun, namun mudah ditangani dan tidak perlu penanganan khusus. Berbeda dengan penyakit DBD, yang apabila terlambat ditangai dengan infus atau transfuse, sering berakhir fatal hingga kematian. Oleh karena itu, anda harus memahami gejala penyakit tipes dan DBD, sehingga ketika mengalami demam tinggi selama berhari-hari, anda tidak terlambat mendapat penangan yang tepat.