Beberapa Penyakit Kelainan Saraf dan Penyebabnya yang Wajib Anda Ketahui
Apakah Anda pernah mendengar seseorang memiliki penyakit kelainan saraf? Lalu sejenis apa penyakit ini dan seberapa berbahaya? Sama seperti sistem organ tubuh lainnya, bagian saraf manusia juga bisa mengalami gangguan atau disfungsi. Penyebabnya pun juga bermacam-macam, mulai dari kecelakaan, konsumsi makanan dan minuman seperti alkohol, virus dan penyebab lainnya.
Berbahaya atau tidaknya penyakit kelainan pada sistem saraf tergantung dari jenis penyakit itu sendiri. Untuk itu, tidak ada salahnya Anda mengenali beberapa jenis penyakit kelainan saraf.
Jenis-jenis Kelainan Saraf
- Kelainan Saraf Neuropati Perifier
Kondisi ini muncul ketika adanya kelainan saraf yang dapat berpengaruh pada kinerja saraf yang ada di luar otak serta saraf yang ada di tulang belakang. Sehingga apabila seseorang mengalami kelainan pada Neuropati Perifier maka akan berakibat pada saraf-saraf yang digunakan untuk pergerakan organ seperti kaki, jari tangan, tungkai, lengan, tangan dan jari kaki.
Neuropati Perifier sendiri akan menimbulkan dua jenis gejala, yaitu gejala kelainan sistem saraf motorik (kram otot, lumpuh otot, massa otot mengalami penurunan) dan kelainan sistem saraf sensorik (sensasi kesemutan, suhu tubuh mengalami perubahan, penurunan reflex).
- Kelainan Saraf Neuropati Otonom
Penyakit ini terjadi ketika adanya kelainan pada sistem saraf bagian involunter yang berperan dalam kinerja untuk mengendalikan detak jantung, sistem pencernaan, respons seksual, keringat, sistem peredaran darah dan fungsi kandung kemih.
Beberapa gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini diantaranya mengalami konstipasi saat malam hari, tekanan darah rendah, gangguan respon seksual, detak jantung meningkat, sulit menelan makanan, usus yang mengalami inkotinensi serta produksi keringat yang berlebihan.
- Kelainan Saraf Neuropati Kranial
Kondisi ini terjadi apabila ada kerusakan di salah satu dari dua belas saraf kranial dalam tubuh manusia. Ada dua jenis dari kelainan Neuropati Kranial ini yaitu kelainan saraf optic dan kelainan saraf auditori.
Kelainan saraf optic menyebabkan kerusakan pada sistem saraf kranial yang bekerja untuk mengirimkan sinyal visual dari retina menuju otak. Sedangkan kelainan saraf auditori menyebabkan gangguan pada saraf kranial yang bekerja untuk mengirimkan sinyal dari telinga ke otak.
- Kelainan Saraf Mononeuropati
Jika seseorang mengalami penyakit kelainan saraf ini maka akan mempengaruhi satu saraf bahkan kelompok saraf. Biasanya ditandai dengan gejala-gejala yang muncul secara mendadak. Beberapa gejala yang muncul seperti kelemahan saraf di satu sisi wajah, sensasi rasa berubah, muncul rasa sakit dan mata yang sering merasa sakit hingga penglihatan yang mulai kabur.
Gejala yang ditimbulkan dari setiap jenis penyakit kelainan saraf memang berbeda-beda tergantung dari jenis penyakitnya. Untuk itu, jika Anda merasakan ada sesuatu yang tidak beres dengan sistem saraf Anda, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter.
Penyebab Kelainan Sistem Saraf
Seperti yang kita ketahui bahwa setiap penyakit atau kelainan pada sistem organ, jaringan maupun saraf manusia selalu disebabkan karena hal-hal tertentu. Berikut ini beberapa yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kelainan sistem saraf:
- Mengalami Cidera atau Trauma
Penyebab yang paling umum seseorang mendapatkan penyakit kelainan saraf adalah karena mengalami cidera atau trauma. Hal ini biasanya terjadi pasca seseorang mengalami kecelakaan, terjatuh, terpukul dan sebagainya yang dapat memicu kelainan pada sistem sarafnya.
- Penyakit Autoimun
Seseorang dengan riwayat penyakit autoimun juga rentan terhadap kelainan sistem saraf. Misalnya pada penderita lupus sistemik, sindrom Sjorgen dan Rheumatoid arthritis.
- Penyakit Akibat Infeksi
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri atau mikoorganisme juga dapat menjadi penyebab seseorang terkena kelainan saraf.
- Iskemia
Iskemia adalah keadaan ketika darah yang hendak mengalir ke saraf mengalami penyumbatan. Sehingga hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada sistem saraf.
- Kekurangan Vitamin
Jenis vitamin yang dapat meningkatkan kinerja saraf adalah seperti folat dan vitamin B12. Sehingga apabila seseorang kekurangan dua jenis vitamin tersebut, bisa meningkatkan risiko terkena kelainan saraf.
Diagnosis Kelainan Saraf
Untuk mengetahui apakah seseorang terkena penyakit kelainan saraf maka perlu dilakukan pemerikasaan secara medis. Secara umum dokter akan melakukan tes sampel darah dan mencari tahu riwayat kesehatan pasien. Dari sampel darah tersebut dapat memastikan apakah seseorang terkena penyakit kelainan sistem saraf atau tidak.
Lebih lanjutnya, dokter akan melakukan beberapa rangkaian tes seperti tes pencitraan melalui X-Ray, MRI dan CT Scan yang bertujuan untuk mengetahui sumber tekanan atau kerusakan saraf. Sehingga dokter akan melakukan beberapa hal untuk memastikan kerusakan sistem saraf seperti Elektromiografi (EMG), Tes Velositi Konduksi Saraf (NVC) dan Biopsi Saraf.
Jika Anda mengalami gejala-gejala kelainan saraf dan cenderung mengabaikannya, maka akibat terburuknya bisa menyebabkan komplikasi dengan penyakit berbahaya lainnya, kelumpuhan bahkan kematian. Oleh karena itu, sangat penting untuk lebih jeli dalam mengenali gejala dan penyebab penyakit kelainan saraf untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.